G
N
I
D
A
O
L

Pembelajaran IPA Kelas 9 Makin Seru dengan Roket Air

Suasana ceria dan antusiasme tinggi menyelimuti kegiatan praktik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 9 di SMP Negeri 2 Jombang. Di bawah bimbingan Bapak H. Wahib, S.Pd., M.M.Pd., guru IPA yang dikenal inovatif, para siswa berhasil merancang, membuat, dan meluncurkan roket air buatan mereka sendiri. Proyek sains ini tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga menjadi contoh nyata penerapan Prinsip Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang menitikberatkan pada pengalaman yang Berkesadaran, Bermakna, dan Menyenangkan.

 

Bapak H. Wahib, S.Pd., M.M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan pembuatan roket air ini merupakan bagian dari upaya menerapkan konsep-konsep fisika, seperti Hukum Newton tentang Gerak, tekanan udara, dan aerodinamika, secara praktis dan aplikatif. Bapak Wahib menjelaskan bahwa kegiatan roket air ini dirancang secara khusus untuk mencapai tiga pilar utama Pembelajaran Mendalam. “Tujuan kami adalah membuat pembelajaran ini Menyenangkan agar siswa terlibat aktif, menjadikannya Bermakna dengan menghubungkan teori ke praktik sehari-hari, dan memastikan mereka belajar secara Berkesadaran sehingga tidak hanya hafal rumus, tetapi mengerti mengapa roket itu bisa terbang,” ujar Pak H. Wahib, yang memiliki latar belakang pendidikan dan manajemen yang mendalam.

 

Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas 9 dalam kelompok kerja yang dinamis. Dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti botol plastik bekas, siswa diajak berkreasi sekaligus menerapkan prinsip rekayasa. Sorak sorai gembira pecah di alun-alun kota Jombang saat roket-roket air hasil jerih payah mereka meluncur tinggi ke udara. “Seru banget, Pak! Kami jadi lebih paham tentang gaya dorong dan tekanan. Rasanya bangga banget waktu roket yang kami buat bisa melesat tinggi!” kata salah satu siswa, Pengalaman ‘belajar sambil bermain’ ini terbukti efektif dalam meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi IPA.

Proses pembuatan roket air ini melalui tahapan yang sistematis, sesuai dengan siklus Pembelajaran Mendalam:

  1. Memahami: Siswa awalnya berdiskusi dan mempelajari teori dasar fisika, seperti Hukum Newton III (Aksi-Reaksi), konsep tekanan (fluida), dan aerodinamika. Mereka diminta membuat hipotesis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jarak luncur.
  2. Mengaplikasi: Pada tahap ini, teori diwujudkan dalam praktik. Siswa berkelompok merancang roket air menggunakan botol plastik bekas, menentukan bentuk sirip (fin), hingga merakit mekanisme peluncuran.
  3. Merefleksi: Setiap kelompok diminta menganalisis hasil peluncuran mereka, membandingkan hasilnya dengan hipotesis awal, dan mengidentifikasi mengapa roket mereka mencapai jarak tertentu. Proses refleksi inilah yang menguatkan pemahaman konsep secara permanen.

Kepala SMP Negeri 2 Jombang, Etik Nuroidah, S.Pd. menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Bapak Wahib. “Inovasi pembelajaran seperti ini sangat kami dukung. Bapak Wahib telah membuktikan bahwa dengan metode yang tepat, pembelajaran IPA bisa menjadi sangat menarik dan mampu menumbuhkan semangat eksplorasi ilmiah pada diri siswa,” tuturnya. Diharapkan, kegiatan roket air ini dapat menjadi agenda rutin dan inspirasi bagi guru-guru lain untuk terus menciptakan lingkungan belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *